Photo by Tim Gouw on Unsplash

Coding Data Penelitian: Panduan Skripsi Anti Pusing!

28 Oktober 2025

Pelajari cara coding data penelitian kualitatif dengan mudah. Panduan lengkap dari transkrip wawancara hingga analisis data skripsi yang rapi dan terstruktur.

HW
by Hana Wahyu Triani
SkripsiTranskripsi akademikAi recorder

Momen paling menegangkan setelah menyelesaikan wawancara skripsi adalah berhadapan dengan tumpukan transkrip tebal. Jangan panik! Kunci untuk mengubah data mentah yang seolah tak berujung itu menjadi temuan brilian ada pada proses coding data penelitian. 

Ini adalah tahapan krusial, terutama bagi Anda yang sedang berkutat dengan analisis data kualitatif dan merasa kesulitan dalam melakukan coding wawancara.

Artikel ini hadir sebagai panduan step-by-step anti pusing yang akan membantu Anda menaklukkan proses coding, mengubah kerumitan transkrip menjadi tema yang koheren, dan memperkuat kualitas skripsi Anda. Mari kita mulai!

Apa Itu Coding Data Penelitian?

Sebelum melangkah lebih jauh, kita perlu menyamakan persepsi tentang apa sebenarnya coding ini dan mengapa ia sangat menentukan kualitas penelitian kualitatif Anda.

Pengertian Coding dalam Penelitian Kualitatif

Dikutip dari Sage Publishing, coding dalam penelitian kualitatif adalah proses memberi label atau kategori singkat untuk segmen data bermakna, sebagaimana dikemukakan oleh Anselm L. Strauss

Secara sederhana, coding adalah proses transisi dari koleksi data mentah (transkrip, observasi, dokumen) menjadi unit-unit informasi yang terorganisir dan siap dianalisis. Kode-kode yang Anda berikan berfungsi sebagai kata atau frasa pendek yang secara simbolis meringkas dan menangkap esensi dari suatu porsi data.

Tujuan dan Manfaat Coding untuk Analisis Data

Mengapa coding data penting? Ini bukan sekadar formalitas, tetapi fondasi dari validitas temuan Anda.

  1. Mengorganisir Data Besar:  Menurut thematic, coding membantu mengorganisir data wawancara besar menjadi kategori terstruktur, memudahkan penemuan pola dan tema.

  2. Menemukan Pola dan Tema: Ini adalah tujuan utama. Proses coding memungkinkan peneliti untuk menemukan pola dan tema yang berulang atau muncul dari data. Pola inilah yang nantinya menjadi temuan utama skripsi Anda.

  3. Meningkatkan Kualitas Analisis: Dengan mengkode data secara sistematis, Anda memastikan bahwa setiap segmen data yang relevan ditangani secara menyeluruh, yang pada akhirnya meningkatkan validitas penelitian.

  4. Pengembangan Teori: Bagi peneliti yang menggunakan Grounded Theory, coding menjadi alat yang sangat berharga dalam mengembangkan atau menguji teori yang ada.

Fungsi CodingKegiatan UtamaHasil
PenyederhanaanMemberi label pendek pada kutipan panjang.Data mudah dicerna.
PengkategorianMengelompokkan kode yang serupa menjadi kategori.Struktur tema penelitian.
InterpretasiMenghubungkan kategori untuk menemukan narasi.Wawasan mendalam (insight).

Jenis-Jenis Coding Data Kualitatif

Dalam analisis data kualitatif, terutama yang berbasis Grounded Theory, proses coding dilakukan secara bertahap dan sistematis. Ada tiga jenis coding utama yang wajib Anda kuasai:

Open Coding (Mengelompokkan Ide Awal)

Hanya Rp15.000 untuk
Transkripsi Akurat!

untuk rapat, wawancara, kuliah, dan lainnya

  • Definisi: Dikutip dari DELVE, open coding adalah tahap eksploratif awal untuk memberi label pada segmen data penting, diikuti axial dan selective untuk menghubungkan kategori

  • Aksi: Beri kode (kata atau frasa pendek) pada setiap baris atau segmen data yang unik. Jangan takut terlalu banyak kode.

Contoh: Kutipan narasumber: "Saya merasa sangat sulit membagi waktu antara skripsi dan kerja paruh waktu." Kode: Kesulitan Manajemen Waktu, Beban Ganda.

Axial Coding (Menghubungkan Kategori)

  • Definisi: Setelah open coding, Anda mulai mengorganisir dan mencari hubungan antarkode. Tahap ini bertujuan menemukan struktur, hubungan sebab-akibat, atau konteks antara kode-kode yang berbeda.

  • Aksi: Kelompokkan kode yang memiliki kemiripan atau keterkaitan logis menjadi kategori yang lebih besar.

Contoh: Kode Kesulitan Manajemen Waktu, Stres Akademik, dan Kurangnya Dukungan Dosen dikelompokkan menjadi Kategori: Tantangan Psikologis Mahasiswa.

Selective Coding (Menemukan Tema Utama)

  • Definisi: Dari Social Sci LibreTexts, selective coding adalah tahap akhir untuk memilih kategori inti yang merepresentasikan tema utama, berdasarkan Strauss dan Corbin.

  • Aksi: Susun narasi yang koheren dengan mengaitkan semua kategori yang ada di bawah satu tema payung utama. Tema inilah yang menjadi jawaban atas pertanyaan penelitian Anda.

Contoh: Kategori Tantangan Psikologis Mahasiswa dan Strategi Adaptasi Diri dikaitkan di bawah Tema Utama: Pengelolaan Resiliensi Diri dalam Menghadapi Tekanan Skripsi.

Langkah-Langkah Coding Data Penelitian

Proses coding wawancara untuk skripsi perlu dilakukan secara sistematis. Ikuti lima langkah berikut:

1. Siapkan Transkrip Wawancara atau Observasi

Pastikan semua data audio Anda sudah diubah menjadi teks tertulis (verbatim). Transkrip verbatim diperlukan untuk menangkap bahasa responden secara akurat, memastikan kualitas analisis data kualitatif, menurut PMC.

2. Baca Ulang dan Tandai Bagian Penting

Lakukan pembacaan pertama untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang konteks dan isi wawancara. Gunakan stabilo atau fitur highlight digital untuk menandai kutipan yang menurut Anda memiliki potensi kode.

3. Buat Kode untuk Setiap Ide atau Tema (Open Coding)

Pada pembacaan kedua dan seterusnya, berikan kode (label simbolis) pada setiap segmen penting.

  • Jangan takut memberi label yang sama pada segmen berbeda jika maknanya sama.

  • Gunakan In Vivo Coding (menggunakan frasa langsung dari partisipan) untuk menjaga makna otentik.

4. Kelompokkan dan Hubungkan Antar Kode (Axial Coding)

Gunakan tabel atau mind map untuk mengelompokkan kode-kode kecil ke dalam kategori yang lebih besar. Tanyakan pada diri sendiri: "Mengapa kode A sering muncul bersama kode B?" atau "Apa penyebab dari kode C?"

5. Susun Temuan dalam Struktur Analisis (Selective Coding)

Setelah kategori terbentuk, pilih satu atau dua kategori inti yang menjadi poros sentral penelitian Anda. Kembangkan narasi analisis (Bab IV Skripsi) dengan menghubungkan kategori-kategori pendukung ke tema utama ini.

Contoh Coding Data Penelitian Kualitatif

Untuk mempermudah pemahaman, mari kita lihat contoh coding wawancara sederhana.

Contoh Coding Wawancara Mahasiswa tentang Motivasi Belajar

Kutipan Wawancara (Responden 1):

"Saya merasa tertekan kalau nilai saya jelek. Tapi yang bikin saya semangat itu bukan cuma IPK, tapi karena saya tahu kalau saya lulus, saya bisa langsung bantu orang tua saya bayar utang di desa. Ini janji saya ke mereka."

Segmen DataKode Awal (Open Coding)Kategori (Axial Coding)Tema Utama (Selective Coding)
"Saya merasa tertekan kalau nilai saya jelek."Tekanan Nilai AkademikSumber Motivasi EkstrinsikPendorong Kinerja Akademik
"Tapi yang bikin saya semangat itu bukan cuma IPK."Motivasi Non-IPKSumber Motivasi EkstrinsikPendorong Kinerja Akademik
"Saya tahu kalau saya lulus, saya bisa langsung bantu orang tua saya bayar utang."Kewajiban KeluargaMotivasi Internal-SosiokulturalFaktor Keluarga & Tanggung Jawab
"Ini janji saya ke mereka."Komitmen PersonalMotivasi Internal-SosiokulturalFaktor Keluarga & Tanggung Jawab

Tabel Contoh Open–Axial–Selective Coding

TahapanTujuanPertanyaan Kunci Peneliti
Open CodingMemecah data mentahApa yang penting dari kutipan ini?
Axial CodingMerangkai kategoriBagaimana kode ini berhubungan dengan kode lain? Apa konteksnya?
Selective CodingMenentukan tema intiApa ide sentral yang mengikat semua kategori ini?

Tools Bantu Coding Data Penelitian

Meskipun coding manual tetap relevan, perangkat lunak (CAQDAS) dapat sangat membantu, terutama jika data Anda berjumlah besar.

NVivo: Analisis Data Kualitatif Profesional

NVivo adalah salah satu perangkat lunak terkemuka untuk analisis data kualitatif. Fungsi utamanya adalah mempermudah penandaan data (membuat node), menghubungkan tema, dan melakukan pemetaan konsep. 

Penggunaan NVivo dapat mempercepat proses coding dan membantu peneliti mengelola data besar dengan lebih akurat (menurut Skripsi Express, dikutip dari Skripsi Express, Mendalami Pengertian Qualitative Coding Software).

ATLAS.ti: Visualisasi Relasi Antar Tema

Mirip dengan NVivo, ATLAS.ti unggul dalam visualisasi. Alat ini memungkinkan Anda memetakan relasi antar kode dan antar kategori secara grafis, sehingga memudahkan Anda menemukan hubungan yang kompleks dalam data.

Transkrip.id Otomatis

Ingat, proses coding baru bisa dimulai setelah transkrip wawancara tersedia. Masalah umum mahasiswa adalah menghabiskan waktu berhari-hari hanya untuk mentranskrip rekaman.

Transkripsi.id dapat menjadi solusi pre-coding terbaik. Dengan mengotomatisasi proses transkripsi dari audio ke teks, Anda bisa langsung melompat ke Langkah 2 (Membaca Ulang dan Coding) tanpa menghabiskan waktu pada pengetikan manual. Transkrip yang dihasilkan pun rapi dan siap di-upload ke NVivo atau ATLAS.ti.

Tips Efektif Saat Coding Data Skripsi

Proses coding data penelitian membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Berikut adalah beberapa tips mencatat cepat saat Anda sedang mengkode:

Gunakan Warna atau Tag untuk Tiap Tema

Jika Anda menggunakan coding manual (di Microsoft Word atau Google Docs), tetapkan skema warna:

  • Warna Merah: Kode terkait Tantangan

  • Warna Biru: Kode terkait Solusi/Strategi

  • Warna Hijau: Kutipan yang wajib dimasukkan di Bab IV (Direct Quotes).

Catat Refleksi Pribadi Selama Proses Coding

Proses ini sering disebut Memoing. Memo adalah catatan reflektif yang Anda buat selama proses coding tentang ide, hubungan, atau interpretasi yang muncul di pikiran Anda. 

Memos membantu Anda menjaga refleksivitas agar hasil analisis tidak dipengaruhi oleh bias pribadi (menurut Ruang Jurnal, dikutip dari Ruang Jurnal, Teknik Coding Kualitatif Manual).

Revisi dan Validasi Kode Secara Berkala

Coding adalah proses yang iteratif. Jangan pernah menganggap kode yang Anda buat di awal sudah final. Jika ada kode yang terasa kabur, tidak konsisten, atau tidak membantu analisis, segera revisi atau gabungkan. 

Diskusikan temuan dan kode Anda dengan rekan peneliti atau dosen pembimbing untuk memastikan keandalan interpretasi (dikutip dari Bisanugas, Panduan Lengkap Coding untuk Wawancara Kualitatif).

Kesimpulan

Proses coding bukan sekadar memberi label pada kata, tapi menemukan makna di balik data. 

Proses ini mungkin terasa menantang di awal, tetapi dengan sistem Open-Axial-Selective Coding yang tepat, Anda akan mampu menyusun data wawancara yang kompleks menjadi temuan skripsi yang kuat dan terstruktur.

Langkah pertama yang efektif adalah memiliki transkrip yang akurat. Jangan buang waktu berharga Anda untuk mengetik rekaman berjam-jam. Fokus pada analisis dan biarkan teknologi bekerja untuk Anda! 

Ubah rekaman wawancara Anda menjadi transkrip teks digital yang siap di-coding dalam hitungan menit. Langganan Transkripsi.id dan percepat proses pengerjaan skripsi Anda!

Daftar Tags

Promo

Ubah audio dan video menjadi teks secara mudah dan cepat

Gabung dan dapatkan informasi diskon Transkripsi

Lanjut Membaca

Illustration of a meeting transcribed into text

Ubah Audio/Video
menjadi teks hanya
dengan Rp 10.000

Mulai dari Rp 10.000 untuk satu transkripsi rekaman rapat online, rekaman kuliah, dan rekaman-rekaman lainnya